Kurkumin memiliki aktivitas biologi sebagai antioksidan. Kurkumin memiliki gugus metilen aktif (-CH2-) diantara dua gugus keton sehingga tidak stabil dalam lingkungan berair dengan kondisi basa. Kondisi ini menjadi dasar dilakukan modifikasi gugus β diketon menjadi analog gugus monoketon. Analog monoketon siklik dan N-Heterosiklik diharapkan memiliki aktivitas penangkap radikal. Uji penangkap radikal senyawa analog kurkumin siklik dilakukan dengan metode DPPH secara spektrofotometri pada panjang gelombang 517,5 nm setelah diinkubasi selama 30 menit dan dihitung IC50-nya dengan pembanding kurkumin. Senyawa analog kurkumin N-Heterosiklik diuji aktivitas penangkap radikal secara KLT (Kromatografi Lapis Tipis) dengan pereaksi semprot DPPH. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 kurkumin 19,02 µM, PGV-0 33,92 µM dan PGV-1 54,69 µM. Hal ini menunjukkan aktivitas penangkap radikal kurkumin lebih baik dibanding senyawa analog siklik monoketon. Berdasarkan hasil uji secara kromatografi menunjukkan bahwa senyawa analog kurkumin N-Heterosiklik memiliki aktivitas penangkap radikal. Kata kunci: Antioksidan, Analog kurkumin, DPPH. (tGA), dan Simulated Annealing (SA) Monte Carlo. Data energi ikatan (affinitas) terbaik yang diperoleh dianalisis dengan Anova: Two-Factor Without Replication (P=0,01). Hasil docking dengan semua metode menunjukkan bahwa senyawa analog kurkumin turunan piperazindion mempunyai potensi ikatan lebih baik dibanding senyawa induknya Kata Kunci: 1TUB, Autodock, docking, kurkumin, piperazindionage:IN'Kata kunci: Citrus reticulata, antiproliferatif, DMBA, AgNOR, c-Myc.
CITATION STYLE
Da’i, M. (2015). UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL DPPH ANALOG KURKUMIN SIKLIK Dan N-HETEROSIKLIK MONOKETON. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 12(1), 19–25. https://doi.org/10.23917/pharmacon.v12i1.44
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.