TASBIH DAN GOLOK

  • Hudaeri M
N/ACitations
Citations of this article
12Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasarkan kepada dua entitas dari masyarakat Banten yang cukup terkenal, yakni kiyai dan jawara. Keduanya memiliki pengaruh yang melewati batas-batas geografis berkat kharisma yang dimilikinya. Pengaruh kharisma semenjak pemerintahan kolonial Belanda berhasil menganeksasi Kesultanan Banten. Sehingga muncul pertanyaan tentang kedudukan dan peran mereka dalam sistem sosial masyarakat Banten.Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini, menggunakan berbagai pendekatan yakni etnografi, historis dan teologis. Sedangkan metode yang dipergunakan adalah pengamatan terlibat dan wawancara secara mendalam sehingga mampu mengungkap unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam interkasi sosial dan simbol-simbol yang dipergunakan oleh kiyai dan jawara.Kedudukan, peran dan jaringan sosial kiyai dan jawara terbentuk melalui proses sejarah yang sangat panjang yang dialami oleh masyarakat Banten, yakni semenjak pembentukan Kesultanan Banten, masa pemerintahan kolonialisme dan pasca pembebasan kolonilisme tersebut. Perjalanaan sejarah tersebut telah menciptakan masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang sangat fanatic terhadap agama, bersifat agresif dan bersemangat memberontak.Dalam masyarakat seperti Banten yang mengalami penetrasi Islam sangat mendalam sehingga menjadi basis bagi identitas kelompok, kedudukan dan pernanan sosial kiyai, sebagai tokoh agama, menjadi sangat penting. Kiyai menjadi kelompok elit yang selain memiliki peranan tradisionalnya sebagai guru ngaji dan kitab di pesantren, guru tarekat, guru ilmu "hikmah" dan mubaligh, juga berperan dalam tranformasi sosial politik di Banten sehingga sosok penting yang banyak mempengaruhi pembentukan kebudayaan dan sejarah perjalanan masyarakat ini.Demikian pula jawara. la kini dikenal sebagai identitas dari lembaga adat Banten. Kemampuannya dalam memanipulasi kekuatan superanatural (magi) dan keunggulan dalam hal fisik telah membuatnya menjadi sosok yang ditakuti sekaligus kagumi, sehingga terkadang muncul menjadi tokoh yang kharismatik dan heroik. Peranannya juga tidak hanya terbatas kepada guru persilatan, elmu kesaktian atau "tentara wakaf'', tetapi juga sebagai pemimpin sebuah pergerakan sosial. Bahkan untuk saat ini, para jawara memiliki peran penting dalam sosial politik masyarakat Banten.Adanya kedudukan, peran dan jaringan membuat kiyai dan jawara menciptakan kultur tersendiri yang agak berbeda dengan kultur dominan masyarakat Banten, sehingga kiyai dan jawara tidak hanya menggambarkan suata sosok tetapi juga telah menjadi kelompok yang memiliki nilai, norma dan pandangan hidup yang khas. itu lah subkultur kiyai dan jawara.Kata Kunci: Kiyai, Jawara, Kitab Kuning, Ilmu Kanuragan, Bandit Sosial.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hudaeri, M. (2003). TASBIH DAN GOLOK. ALQALAM, 20(98–99), 141. https://doi.org/10.32678/alqalam.v20i98-99.639

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free