Background: Renal stone is frequent cases that happened in the community. There are a lot of options to treat renal stone; one of them is RIRS. RIRS is an alternative procedure after ESWL and PNL for renal stone.Method: Twenty-seven samples as total sampling of all patients that were done with RIRS in Sanglah Hospital and Surya Husada Hospital from January 2017 until June 2019 retrospectively. Data were collected secondary from Medical Reports of the patients and showed a descriptive study depict how the RIRS patient characteristic in Sanglah Hospital and Surya Husada Hospital. All RIRS patients showed that the RIRS procedure is secondary due to history of ESWL, PNL, URS with insertion of DJ Stent, and or Nephrolithotomy.Results and Conclusion:Characteristic of age in this study was 52,41 years old in mean value, with male and female per cent, respectively 62,96% and 37,04%. Stone size of the study was classified to 4 cluster which are: (1) 37,04% cluster with stone size <1 cm, (2) 33,33% cluster with stone size ≥1cm to <2cm, (3) 3,70% cluster with stone size ≥2 cm, and (4) 25,93% cluster that with stone size unknown. This study also showed some similarity with two other studies about patient characteristic of RIRS treatment. Latar Belakang: Batu ginjal adalah kasus yang sering terjadi di masyarakat. Terdapat banyak pilihan tindakan untuk mengambil batu ginjal salah satunya adalah dengan tindakan RIRS. Tindakan RIRS masih menjadi alternatif tindakan setelah pilihan pertama PNL dan ESWL untuk batu ginjal.Metode: Penelitian ini mengambil 27 sampel pasien dari total sampling seluruh pasien yang dilakukan RIRS di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dan Rumah Sakit (RS) Surya Husada selama Januari 2017 hingga Juni 2019 secara retrospektif. Data didapatkan dari data sekunder rekam medis pasien. Penelitian disajikan secara deskriptif memberikan gambaran karakteristik pasien yang mendapatkan tindakan RIRS. Seluruh pasien yang dilakukan RIRS di RSUP Sanglah dan RS Surya Husada merupakan pasien dengan mendapat RIRS Sekunder setelah sebelumnya memiliki riwayat pernah ESWL, PNL, URS dengan pemasangan DJ-stent, dan atau nefrolitotomi.Hasil dan Simpulan: Karakteristik usia rata-rata pada penelitian ini adalah 52,41 tahun dengan perbandingan persentase laki-laki perempuan berturut-turut 62,96% dan 37,04%. Ukuran batu pada penelitian dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok: (1) 37,04% kelompok dengan ukuran batu <1 cm, (2) 33,33% kelompok dengan ukuran batu ≥1cm s/d <2cm, (3) 3,70% kelompok dengan ukuran batu ≥2 cm, (4) 25,93% kelompok yang ukuran batunya tidak tercantum.
CITATION STYLE
Sabudi, I. M. N. G., Duarsa, G. W. K., Santosa, K. B., Yudiana, I. W., Tirtayasa, P. M. W., Pramana, I. B. P., & Oka, A. A. G. (2020). Karakteristik pasien batu ginjal dengan tatalaksana retrograde intra-renal surgery di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dan Rumah Sakit Surya Husada: initial report tahun 2017-2019. Intisari Sains Medis, 11(2), 665–668. https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.583
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.