Latar belakang: Endometriosis merupakan salah satu gangguan ginekologis berkaitan hormon estrogen dan berkembang melalui mekanisme peradangan. Pola distribusi jaringan lemak memiliki kaitan dengan hormon estrogen dan peningkatan masa jaringan lemak dapat mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari hubungan antara keberadaan jaringan lemak berlebih pada regio tertentu dengan endometriosis. Metode Penelitian: Studi observasi potong lintang dilakukan pada pasien tindakan pembedahan pada poli obstetri dan ginekologi RSUD Dr. Moewardi dan RS UNS. Sebanyak 87 pasien dibagi menjadi kelompok normal, obesitas sentral, dan obesitas perifer berdasarkan hasil pengukuran indikator antropometri serta dilakukan pendataan konfirmasi endometriosis menurut hasil lab patologi anatomi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji kai kuadrat Pearson. Hasil Peneltian: Subjek pada kelompok endometriosis berusia lebih muda dibandingkan kelompok non endometriosis (p < 0,05). Tidak ada perbedaan berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh diantara dua kelompok (p > 0,05). Dismenorrhea dibuktikan berhubungan dengan endometriosis (p > 0,05), namun hubungan tidak ditemukan antara endometriosis dengan infertilitas. Analisis statistik tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh dengan kejadian endometriosis. Simpulan Penelitian: Obesitas menurut pola distribusi lemak tubuh tidak berhubungan dengan kejadian endometriosis. Kata Kunci: endometriosis; adipositas; obesitas; pola distribusi lemak
CITATION STYLE
Amira Masiah Syahvira, Melinawati, E., & Ari Mashuri, Y. (2022). Hubungan Obesitas Menurut Pola Distribusi Lemak Tubuh dengan Kejadian Endometriosis. Plexus Medical Journal, 1(4), 156–165. https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.295
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.