Penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi, penyakit ini merupakan salah satu dari beberapa faktor risiko pernyakit kerdiovaskuler. Hipertensi berpotensi menyebabkan kondisi komplikasi seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal maupun stroke yang berujung pada kematian. Salah satu manajemen non farmakologi yang memiliki pengaruh untuk dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi adalah terapi pijat refleksi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengatahui perbedaan tekanan darah setelah pemberian terapi pijat refleksi. Desain studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subyek studi diberikan tiga kali intervensi pijat refleksi kaki dengan durasi 30 menit. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer digital yang terkalibrasi, dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi pijat refleksi. Hasil studi kasus menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik sebesar 14 mmHg (turun 19%) dan rata-rata penurunan tekanan darah diastolik sebesar 7,2 mmHg (turun 15%) setelah diberikan terapi pijat refleksi selama 3 hari. Secara fisiologis terapi pijat refleksi memiliki pengaruh terhadap elastisitas dinding pembuluh darah juga dapat merangsang sistem saraf simpatis yang mengalami penurunan aktivitas sehingga mengakibatkan penurunan pada tekanan darah. Terapi pijat refleksi dapat menjadi alternatif tindakan keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi.
CITATION STYLE
Faradhila, R., Armiyati, Y., & Mustofa, A. (2022). Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Menggunakan Terapi Pijat Refleksi. Ners Muda, 3(3). https://doi.org/10.26714/nm.v3i3.8220
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.