Latar Belakang : Masa remaja merupakan masa terjadinya pubertas. Pubertas pada remaja putri ditandai dengan terjadinya menstruasi. Menstruasi yang disertai sindrom pramenstruasi akan mempengaruhi kualitas hidup remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat sindrom pramenstruasi dan aktivitas fisik dengan perilaku makan pada remaja putri.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek terdiri dari 63 siswi kelas VII dan VIII SMP PL Domenico Savio yang dipilih secara consecutive. Data sindrom pramenstruasi diperoleh dari SPAF (Shortened Premenstrual Assessment Form). Data aktivitas fisik diperoleh dari kuesioner aktivitas fisik 24jam dari WHO. Data perilaku makan diperoleh melalui kuesioner frekuensi makanan semi kuantitatif dengan beberapa pertanyaan tambahan. Data dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil : Sebagian besar (96.8%) subjek memiliki sindrom pramenstruasi ringan, 66.7% subjek memiliki aktivitas sedang dan 52.4% subjek memiliki perilaku makan yang baik. Tidak terdapat hubungan antara derajat sindrom pramenstruasi dengan perilaku makan pada remaja putri (p=0.132). Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan perilaku makan pada remaja putri (p=0.593)Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara derajat sindrom pramenstruasi dengan perilaku makan pada remaja putri. Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan perilaku makan pada remaja putri.
CITATION STYLE
Pratiwi Putri, R. P. D., & Margawati, A. (2013). HUBUNGAN ANTARA DERAJAT SINDROM PRAMENSTRUASI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PERILAKU MAKAN PADA REMAJA PUTRI. Journal of Nutrition College, 2(4), 645–651. https://doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3826
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.