Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang sulit dijangkau, terutama di daerah perbatasan atau rural. Selain itu ketidaksetaraan distribusi penduduk dan ekonomi membuat pembangunan infrastruktur Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) secara keseluruhan di Indonesia tidak merata. Provider penyedia Telekomunikasi dan layanan internet di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur di daerah terpencil. Solusi komunikasi yang berkembang cepat dan tanpa infrastruktur adalah MANET. MANET adalah sekumpulan node nirkabel yang bekerja sama membentuk jaringan. MANET terbentuk dari sekian banyak host yang terkoneksi melewati router tanpa inftrastruktur yang tetap dan berubah–ubah. Pada pengujian dengan 5 node, kemudian dilakukan analisis QoS dengan standarisasi TIPHON, didapatkan nilai Sangat Bagus Ketika diuji dengan paket 1500 dan 2000 byte mendapatkan nilai indeks lebih dari 3 di Delay, sedangkan Jitter mendapkan nilai Sangat Bagus disemua pengujian dengan nilai indeks diatas 3. Sedangkan Packet Loss mendapatkan nilai Sangat Bagus pada pengujian paket 1000 dengan nilai dibawah 3, pada pengujian throughput mendapatkan nilai TIPHON Sangat Jelek. Performa MANET dengan routing Babel layak digunakan model komunikasi alternatif karena masih mendapatkan nilai Sangat Bagus pada beberapa pengujian.
CITATION STYLE
Wibowo, F. M., Kresna A, I., & Wijayanto, A. (2021). Model Komunikasi Alternatif dengan Teknologi MANET (Mobile Ad-Hoc Network) untuk Daerah Rural. JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi), 5(1), 53. https://doi.org/10.30595/jrst.v5i1.9213
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.