Lampu darurat sebagai penerangan sangat diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu objek secara visual. Oleh karena itu organ tubuh yang mempengaruhi penglihatan seperti mata, syaraf dan pusat syaraf penglihatan di otak. Dalam pembuatan lampu darurat di Desa Tunggulo Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah rema muda. Dengan memperkenalkan lampu darurat yang mudah dibuat berdasarkan diagram rangkaian yang telah disediakan. Lampu darurat ini sifatnya sementara karena hanya menggunakan sumber baterei 1,5 Vdc yang dapat menyalakan lampu Led 220 Vac dengan waktu menyala sampai kurang lebih 4 jam dan dengan memanfaatkan trafo bekas charger handphone. Tujuan kegiatan ini adalah agar supaya rema muda di Desa Tunggulo Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bonebolango, dapat membuat lampu darurat yang memanfaatkan bekas charger handphone berupa trafo Joule Thief yang nantinya akan dibuat suatu mini inverter untuk menyalakan lampu LED yang tidak memiliki driver LED. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan praktek langsung pembuatan lampu darurat dengan sasaran masyarakat adalah rema muda. Metode praktek langsung berupa pendampingan kepada rema muda agar dapat mengunakan alat dan memilih komponen yang akan digunakan. Hasil yang diperoleh, mitra mampu membuat lampu darurat secara mandiri, mitra memiliki pengetahuan tentang komponen yang akan digunakan pada lampu darurat. Setelah pengabdian ini dilakukan, mitra mulai menyadari pentingnya memanfaatkan barang bekas charger handphone sebagai komponen tambahan pembuatan lampu darurat.
CITATION STYLE
Abdussamad, S., & Dunggio, S. (2020). PEMANFAATAN KOMPONEN TRAFO BEKAS CHARGER HANDPHONE UNTUK LAMPU DARURAT. Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), 3(2), 58–64. https://doi.org/10.30869/jag.v3i2.628
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.