Penjurusan pada sekolah menengah ke atas memiliki tujuan antara lain mengelompokkan siswa sesuai kecakapan, kemampuan, bakat, dan minat yang relatif sama. Selain itu penentuan jurusan membantu mempersiapkan siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi dan memilih dunia kerja. Berdasar penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017, diketahui sebanyak 87% mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Selain itu sebanyak 71,7% memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya. Penelitian yang dilakukan menunjukkan ketidaksesuaian jurusan siswa sebanyak 40%. Berdasarkan ketidaksesuaian kompetensi siswa terhadap jurusan yang ditempuhnya maka siswa selaku pembuat keputusan harus benar – benar mempertimbangkan kriteria kemampuan dan keinginan. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus ini adalah nilai UN Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Nilai Ujian Nasional (UN) siswa, selanjutnya akan dihitung menggunakan metode Fuzzy dan Simple Additive Weighting (SAW) untuk mendapatkan rekomendasi jurusan yang dapat diambil calon mahasiswa. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah berupa pembuatan pengetahuan dalam aplikasi pendukung keputusan untuk merekomendasikan jurusan kepada siswa yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Kombinasi metode Fuzzy dan SAW dapat digunakan dalam merekomendasikan untuk penentuan jurusan. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu para siswa dalam mengambil jurusan yang tepat sesuai minat dan bidangnya.
CITATION STYLE
Kurniawan, D. (2020). Kombinasi Logika Fuzzy Dan Metode Simple Additive Weighted (SAW) Untuk Membantu Merekomendasikan Jurusan Pada Perguruan Tinggi. JURNAL TEKNIK INFORMATIKA UNIS, 7(2), 115–121. https://doi.org/10.33592/jutis.v7i2.392
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.