Komite Nasional Keselamatan Transportasi menyatakan bahwa 32 persen kasus kecelakaan penerbangan di Indonesia terjadi di bandar udara dan penyebab utama adalah karena licinnya landas pacu dan data dari ICAO menyatakan bahwa dari tahun 2006 sampai dengan 2012 kecelakaan penerbangan di bandar udara diseluruh dunia 59 persen diakibatkan karena landas pacu yang kurang memadai dan untuk mengatasi hal tersebut, Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) mengeluarkan kebijakan tentang pembentukan runway safety team diseluruh bandar udara. Lokasi pengambilan data opini penumpang/ survei adalah di bandar udara Adi Sucipto Yogjakarta dari tanggal 12-14 Agustus 2013 dan metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan analisis Deskriftif Kualitatif untuk menggambarkan hasil inventarisasi identifikasi bidang-bidang yang berhubungan dengan keselamatan penerbangan sedang analisis fish bone digunakan untuk mengetahui penyebab-penyebab utama dari kecelakaan penerbangan di landas pacu. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kecelakaan penerbangan di bandar udara bahwa 37 persen adalah karena landas pacu licin, bergelombang, tergenang air dan adanya rubber deposit (lapisan ban pesawat yang tersisa akibat kikisan landas pacu) dan sisanya diakibatkan oleh faktor manusia sebanyak 31 persen, faktor cuaca dan lingkungan sebesar 23 persen dan faktor management/peraturan sebesar 9 persen. Kata kunci : kecelakaan, penerbangan, landas pacu.
CITATION STYLE
Pakan, W. (2019). Faktor Penyebab Kecelakaan Penerbangan Di Landas Pacu. Warta Penelitian Perhubungan, 26(3), 169. https://doi.org/10.25104/warlit.v26i3.879
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.