Peningkatan produktivitas tanaman pangan khususnya padi yang diikuti aspek kelestarian lingkungan merupakan prinsip penerapan pertanian ramah lingkungan. Pertanian organik merupakan salah satu sistem usahatani yang ramah lingkungan, produk pangan organik mempunyai pangsa pasar yang khusus. Berbagai sistem penerapan pertanian ramah lingkungan berpedoman pada sistem budidaya pertanian yang benar melalui sinergi antar komponen teknologi antara lain pengelolaan tanaman terpadu (PTT), Jajar legowo super dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu. Penerapan PTT Ramah lingkungan yang terdiri atas komponen teknologi terpilih dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan (padi) dan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Beberapa komponen teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi dan menurunkan emisi GRK meliputi penggunaan inokulan sebagai perlakuan benih, cara tanam jajar legowo, irigasi berselang (intermittent irigation), penggunaan bahan organik (C/N rendah), dengan bantuan bio-dekomposer dan pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu dengan memanfaatkan pestisida nabati dan aplikasi pestisida setelah mencapai ambang kendali. Penerapan PTTPetro padi sawah ramah lingkungan dapat memberikan hasil tertinggi (5.390 t gkg/ha) atau meningkatkan hasil padi sebesar 30 persen diatas kontrol (hasil 3.620 t gkg/ha) dan menurunkan emisi gas methan (CH4) sebesar 13,6% dibawah kontrol (emisi gas methan sebesar: 76,05 kg CH4/ha/musim) menjadi 65.69 kg CH4/ha/musim.
CITATION STYLE
Supriyo, A. (2022). Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan Terhadap Produktivitas Padi Sawah. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences, 4, 153–161. https://doi.org/10.30595/pspfs.v4i.496
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.