Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan hasil program pemberdayaan anak-anak terlantar di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian ini memperlihatkan beberapa hal sebagai berikut: Pertama, Pemerintah Provinsi NTB telah mejalankan Program Pemberdayaan Anak Terlantar melalui berbagai bentuk kegiatan seperti Pendidikan dan pelatihan bagi anak terlantar melalui BLK/KLK/LBK, bantuan usaha ekonomi produktif, bantuan bagi organisasi sosial, yayasan dan lembaga swadaya masyarakat, melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi anak-anak terlantar, dan melakukan pendampingan sosial bagi anak-anak terlantar, serta melaksanakan sosialisasi dan diseminasi tentang perlindungan anak. Namun, apa yang telah dilakukan oleh Pemprov NTB masih jauh dari esensi pemberdayaan sepertimenciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling), memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering), dan memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Kedua, Pelaksanaan program pemberdayaan anak terlantar di NTB dinilai memberikan hasil dan manfaat bagi komunitas anak-anak terlantar. Namun. hasil dan manfaat tersebut belum dirasakan secara merata oleh keseluruhan anak terlantar di NTB dan belum jelas sejauhmana keberlanjutan program tersebut.
CITATION STYLE
Nasirin, C. (2013). PROGRAM PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK TERLANTAR DI NUSA TENGGARA BARAT. Sosiohumaniora, 15(3), 239. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v15i3.5749
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.