Secara geografis Indonesia berada pada daerah beriklim tropis yang mempunyai sinar matahari yang berlebih. Pemanfaatan sinar matahari tersebut untuk membangkitkan energi listrik yaitu menggunakan Panel Surya. Panel Surya merupakan elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi sinar matahari yang berupa energi surya menjadi energi listrik dengan prinsip fotovoltaik. Intensitas radiasi cahaya matahari dan suhu udara lingkungan mempengaruhi tegangan dan arus yang dibangkitkan panel surya. Jika semakin rendah intensitas radiasi cahaya matahari maka akan rendah pula arus dan tegangan listrik yang dihasilkan panel. Tinggi rendahnya suhu lingkungan disekitar panel surya juga memiliki kontribusi dalam perubahan temperatur pada sel-sel surya. Dari hasil uji di Lhokseumawe menggunakan panel surya jenis Mono chrystalline silicon didapat jika kenaikan temperatur maka tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya menjadi berkurang. Pengukuran tahap I pada temperatur tertinggi Celsius daya output adalah 31,9 Watt, hasil pengukuran tahap II pada temperatur tertinggi Celsius daya output adalah 32,2 Watt dan hasil pengukuran tahap III pada temperatur tertinggiCelsius daya output adalah 32,1 Watt
CITATION STYLE
Syah, E., Asri, A., & Bintoro, A. (2022). ANALISA PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP TEGANGAN PANEL SURYA JENIS MONO CHRYSTALLINE KAPASITAS DAYA 50 Wp. Jurnal Energi Elektrik, 11(1), 22. https://doi.org/10.29103/jee.v11i1.8260
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.