Pembelajaran matematika di SMAK Baleriwu Danga masih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Siswa selalu diposisikan sebagai obyek dan dianggap tidak tahu atau belum mengetahui, sementara guru memposisikan diri sebagai sumber yang mempunyai pengetahuan. Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV lebih cenderung rendah. Begitu pula dengan kemampuan representasi siswa di sekolah sampai saat ini masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa dalam mengerjakan soal. Siswa kurang mampu menerjemahkan suatu permasalahan ke dalam model matematika atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Artikulasi dan Team Games Tournament (TGT) terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas X SMAK Baleriwu Danga pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode eksperimen. Pengambilan kelas dalam penelitian ini adalah “Randomized Posttest-Only Control Design” yaitu tiga kelompok yang masing-masing dipilih secara random kemudian diberikan tes akhir pada ketiga kelompok tersebut. Dimana kelas X IPA 1 dan IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPS 1 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian yang dilakukan adalah persentasi nilai kemampuan representasi matematis siswa kelas Artikulasi sebesar 81,75%, kelas TGT sebesar 66,09% dan kelas kontrol sebesar 62,84%.
CITATION STYLE
Wajo, E., & Dewi Kartika, E. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Artikulasi dan Team Games Tournament Terhadap Kemampuan Representasi Matematis. Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.31537/laplace.v3i1.308
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.