Perancangan ini berangkat dari permasalahan kurangnya minat masyarakat khususnya remaja mengenai warisan budaya yaitu perahu Pinisi yang terdapat di kabupaten Bulukumba disebabkan oleh informasi yang tersedia kurang menarik minat audiens juga terhadap teks yang monoton, sehingga warisan budaya ini khususnya mengenai makna filosofis dalam ritual pembutannya akan jarang dikenal oleh bangsa sendiri. Hal inilah yang mendasari perancangan media informasi ini. Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan media informasi yang inovatif, komunikatif serta menarik dengan informasi yang padat dan jelas namun tidak begitu panjang agar audiens tidak merasa bosan. Materi disusun berdasarkan data yang diperoleh dari buku dan fasilitas internet (Studi pustaka), hasil wawancara langsung dari panrita lopi, Observasi pada lokasi pembuatan perhu di Bonto Bahari serta Dokumentasi. Yang kemudian di analisis dengan menggunakan metode analisis 5W+1H. Dalam perancangan media informasi hal yang dilakukan dalam konsep perancangan yaitu, menyusun materi/pokok bahasan, memuat brainstorming dan mind mapping, membuat storyline, membuat storyboard, membuat sketsa, dan implementasi digital. Sebagai penunjang media utama, maka dibuatlah media pendukung agar dapat lebih membantu penyebaran informasi.
CITATION STYLE
Ramdani, A., & Djirong, A. (2019). PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENGENALAN PERAHU PINISI DI KABUPATEN BULUKUMBA. JURNAL IMAJINASI, 3(1), 43. https://doi.org/10.26858/i.v3i1.14183
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.