Latar belakang. Pasien sindrom nefrotik (SN) mempunyai kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh karena kurang protein opsonindan reseptornya. Anak dengan sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) mempunyai prognosis yang lebih buruk dibandingkandengan sindrom nefrotik sensitif steroid (SNSS). Salah satu gangguan sistem imun yang pernah diteliti antara lain fungsi fagositosisneutrofil, tetapi hasilnya tidak konsisten.Tujuan. Membandingkan fungsi fagositosis neutrofil pada anak penderita SNRS dengan SNSS.Metode. Desain cross sectional dengan 2 kelompok, yaitu SNRS dan SNSS. Penelitian dilakukan di RS Dr. Kariadi Semarang padabulan Mei 2013 dengan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Fungsi fagositosis neutrofil diukur dengan metode latexyang dinyatakan sebagai indeks fagositosis. Analisis statistik dikerjakan dengan Mann Whitney test.Hasil. Didapatkan 18 anak dengan SN yang terdiri atas 10 anak SNSS, serta 8 anak SNRS. Rerata indeks fagositosis neutrofildari kelompok SNSS lebih rendah daripada anak sehat, tetapi perbedaan ini tidak bermakna secara statistik. Rerata indeks fagositosisneutrofil dari kelompok SNRS bermakna secara statistik lebih rendah daripada anak sehat, tetapi tidak ada perbedaan yang bermaknasecara statistik antara kelompok SNRS dibandingkan dengan kelompok SNSS.Kesimpulan. Tidak ada perbedaan antara fungsi fagositosis neutrofil pada anak penderita SNRS dibandingkan dengan SNSS.
CITATION STYLE
Mujab, S., & Wistiani, W. (2016). Perbandingan Fungsi Fagositosis Neutrofil pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid dengan Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid. Sari Pediatri, 17(3), 210. https://doi.org/10.14238/sp17.3.2015.210-5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.