Majlis taklim is a vehicle for strong interaction and communication between ordinary people with the mualim (teacher), and between fellow members of the assemblies taklim without being limited by place and time. Thus the majlis taklim become an alternative religious education institution for those who do not have enough energy, time, and opportunity to study the religion in formal education. This is what makes the majlis taklim has its own value compared to other religious institutions. Therefore, the development of teaching-based community-based society gives emphasis on process-oriented goals (process goals) where the community in this case is the board and teachers majelis taklim tried to be integrated and developed capacity in an effort to prevent their own problems and problems in the community, comparatively based on the willingness and ability to help oneself (self help) in accordance with democratic principles. The stages used to conduct community development based on majelis taklim through several stages, namely; preliminary study on the picture of majelis taklim, identification of problem and potential of majelis taklim, preparation of alternative action plan, structuring and implementation of action program, and evaluation **** Majelis taklim merupakan wahana interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan para mualim, dan antara sesama anggota jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu. Dengan demikian majelis taklim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi mereka yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu, dan kesempatan menimba ilmu agama dijalur pandidikan formal. Inilah yang menjadikan majelis taklim memiliki nilai tersendiri dibanding lembaga-lembaga keagamaan lainnya. Oleh karena itu pengembangan masyarakat berbasis majelis taklim memberikan penekanan pada tujuan yang berorientasi pada proses (process goal) dimana masyarakat yang dalam hal ini adalah para pengurus dan pengajar majelis taklim dicoba untuk diintegrasikan serta dikembangkan kapasitasnya dalam upaya mencegah masalah mereka sendiri serta masalah di masyarakat, secara komparatif berdasarkan kemauan dan kemampuan menolong diri sendiri (self help) sesuai dengan prinsip-prinsip demokratis. Adapun tahapan-tahapan yang digunakan untuk melakukan pengembangan masyarakat berbasis pada majelis taklim melalui beberapa tahapan, yaitu; studi pandahuluan tentang gambaran majelis taklim, identifikasi masalah dan potensi majelis taklim, penyusunan alternative rencana aksi, penataan dan pelaksanaan program aksi, dan evaluasi.
CITATION STYLE
Riyadi, A. (2019). PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL BERBASIS MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG. Jurnal Ilmu Dakwah, 38(1), 1. https://doi.org/10.21580/jid.v38.1.3966
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.