Hubungan antara Kelas Fungsional Gagal Jantung Kronik dengan Tingkat Keparahan Anemia pada Pasien di Rumah Sakit Atma Jaya

  • Nathaniel B
  • Luse L
  • Chriestya F
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan: Diperkirakan ada 40 juta orang menderita gagal jantung (GJ) di dunia, di Indonesia ditemukan pada 13% populasi. Angka kejadian anemia pada GJ ditemukan berkisar antara 17-50%. Anemia diketahui dapat meningkatkan risiko mortalitas dan prognosis pada pasien GJ dan pengertian lebih akan mekanismenya akan meningkatkan efektivitas pengobatan.Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain potong lintang. Data diambil dari rekam medis medis pasien GJ yang masuk dari tahun 2016-2018 dan dikelompokan berdasarkan New York Heart Association Functional Class (NYHA-FC) dan keparahan anemia (WHO anemia cut-off point). Hasil: Terdapat 81 pasien gagal jantung dengan anemia dianalisa dan terdiri atas 34,57% NYHA II, 24,69% NYHA III, dan 40,7% NYHA IV. Sebanyak 50,6% pasien masuk anemia ringan dan 49,4% anemia sedang. Tidak ditemukan anemia berat. Hasil analisis multivariat menunjukan kelas fungsional gagal jantung kronik tidak memiliki hubungan bermakna dengan tingkat keparahan anemia (p = 0,179).Kesimpulan: Kelas fungsional GJ kronik tidak memiliki hubungan dengan tingkat keparahan anemia. Pasien gagal jantung tanpa komplikasi gagal ginjal jarang ditemukan anemia berat.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nathaniel, B., Luse, L., Chriestya, F., & Maslim, Y. (2020). Hubungan antara Kelas Fungsional Gagal Jantung Kronik dengan Tingkat Keparahan Anemia pada Pasien di Rumah Sakit Atma Jaya. Journal Of The Indonesian Medical Association, 70(10), 194–199. https://doi.org/10.47830/jinma-vol.70.10-2020-284

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free