Pemanfaatan minyak goreng yang dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan limbah berupa minyak goreng bekas yang memiliki kandungan asam lemak yang cukup tinggi dan bersifat karsinogenik. Solusi yang penulis yang digunakan untuk menangani masalah ini adalah dengan melakukan pemutihan atau bleaching pada minyak goreng bekas dengan tujuan untuk memurnikan serta menghilangkan zat-zat warna yang terbentuk akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia. Bleaching atau pemucatan adalah proses memurnikan serta menghilangkan zat-zat warna yang terbentuk akibat oksidasi dan degradasi komponen kimia. Arang aktif adalah arang yang diolah dengan suhu tinggi , bahan bahan kimia atau gas CO2 dengan tujuan untuk membuka pori-porinya sehingga dapat digunakan sebagai adsorben. Bahan baku yang digunakan sebagai arang aktif adalah limbah cangkang kelapa sawit dan limbah kemiri yang merupakan limbah industri dan pemanfaatannya masih kurang maksimal. Untuk meningkatkan daya adsorpsi pada saat proses bleaching, digunakan metode blending yang menggabungkan dua atau lebih jenis arang aktif. Pada penelitian ini akan menggunakan variasi perbandingan blending antara arang aktif cangkang kemiri dengan cangkang kelapa sawit dengan rasio 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4 dalam satuan berat. Berdasarkan hasil penelitian perbandingan 1:4 sudah memenuhi syarat yg ditetapkan SNI 01-3741-2002 diperoleh kadar air 0,19 %, FFA 0,3220 %, densitas 0,8860 gr/ml, Bilangan Iodine 39,0889 mg/gr dan bilangan asam 0,4478 mg KOH/gr
CITATION STYLE
Paranita, D., Donda, D., & Sebayang, M. (2023). BLENDING ARANG AKTIF CANGKANG KEMIRI DAN CANGKANG SAWIT DALAM PENJERNIHAN MINYAK GORENG BEKAS. Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan, 11(1), 16–20. https://doi.org/10.47662/alulum.v11i1.433
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.