Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model hidrologi yang mampu mewakili siklus hidrologi DAS Siak, Provinsi Riau, dan untuk menghitung ketersediaan air pada DAS tersebut.. Studi ini mengembangkan model hidrologi dengan bantuan software Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Perubahan penggunaan lahan berkelanjutan selama periode 10 tahun (2002-2012) dalam DAS Siak yang dianalisis berdasarkan pengolahan oleh citra satelit. Berdasarkan penelitian ini, koefisien determinasi optimal (R2) yang diperoleh dari model keluaran SWAT adalah sebesar 0,59, dengan Nash-Sutcliffe Efisiensi (NSE) adalah 0,58. Koefisien determinasi (R2) untuk model validasi sebesar 0,55 (> R2min 0,4), dan NSE adalah 0,48 (> NES min 0,36). Tingkat ketersediaan air selama periode 2002-2012 (Qmax / Qmin) secara berurutanmasing-masing sebesar 10,72 (2002), 6,83 (2007) dan 12,95 (2012). Karena diperoleh rasio Qmax / Qmin makin tinggi dari tahun ke tahun yang mengindikasikan ketersediaan air yang makin kritis. Hal tersebut menggambarkan perubahan penggunaan tata guna lahan di DAS Siak mempengaruhiketersediaan sumber daya air.
CITATION STYLE
Muhammad Iqbal, A. S. S. S. (2015). Analisis Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Ketersedian Air Di Daerah Aliran Sungai (Das ) Siak, Provinsi Riau. Jurnal Teknik Sipil, 13(2). https://doi.org/10.24002/jts.v13i2.972
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.