Salah satu hal yang dapat memengaruhi psychological well-being anak adalah pola asuh mereka. Psychological well-being anak dapat terkena dampak negatif dari pola asuh yang terlalu otoriter atau permisif, namun pola asuh demokratis dipandang sebagai gaya pengasuhan yang paling baik untuk mendorong pertumbuhan psikologis anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara psychological well-being dengan pola asuh yang terdiri dari otoriter, demokratis, dan permisif. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan mixed method, yaitu mencampurkan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan, dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa dari sebuah universitas di Kota Malang, untuk menguji dua metodologi penelitian dengan menggunakan desain penelitian sequential explanatory. Di sini, pendekatan awal yang digunakan adalah analisis data kuantitatif, dengan informasi tambahan tentang data kuantitatif yang disediakan oleh analisis data kualitatif. Mengasuh anak dengan cara yang otoriter tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap psychological well-being, dengan nilai signifikansi sebesar (0,453>0,05). Pola asuh demokratis memiliki nilai signifikansi sebesar 0,124>0,05, yang menunjukkan bahwa pola asuh demokratis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap psychological well-being. Pola asuh permisif memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap psychological well-being dengan nilai signifikansi (0,042<0,05).
CITATION STYLE
Huda, F. D., & Julaihah, U. (2024). Pola Asuh Orang Tua dan Psychological Well-Being. Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi, 5(2), 126. https://doi.org/10.24014/pib.v5i2.27400
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.