Kegiatan pengembangan sumber-sumber air untuk irigasi air permukaan dibutuhkan untuk daerah dengan jumlah air permukaan yang tinggi ketika musim penghujan sehingga menyebabkan banjir serta tidak ada penampungan air permukaan untuk musim kemarau sehingga mengalami kekeringan dan menyebabkan puso atau gagal panen seperti di wilayah Kabupaten Lamongan. Kegiatan pengembangan sumber-sumber air untuk irigasi air permukaan terdisi dari empat subkegiatan yaitu pembangunan embung, pembangunan dam parit, pembangunan long storage serta pembangunan sumur panthek. Hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengembangan sumber-sumber air untuk irigasi air permukaan adalah untuk meningkatkan ketersediaan air sehingga dapat meningkatkan luas tanam dan meningkatkan produksi yang selanjutnya dapat meningkatkan pendapatan petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan pengembangan sumber-sumber air untuk irigasi air permukaan dengan menggunakan kriteria evaluasi yaitu relevansi, efektivitas dan keberlanjutan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan observasi dan wawancara langsung di lapangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada kriteria relevansi berhasil namun bergantung pada disposisi dan lokasi kegiatan, sedangkan efektivitas kegiatan pengembangan sumber – sumber air untuk irigasi air permukaan berhasil namun untuk keberlanjutan tidak tercapai karena ada penurunan kualitas output atau volume bangunan yang menyebabkan keefektifan kegiatan mengalami penurunan.
CITATION STYLE
Fitriyah, L., & Marsoyo, A. (2021). Evaluasi Output Kegiatan Pengembangan Sumber-Sumber Air untuk Irigasi Air Permukaan Di Kabupaten Lamongan. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(4), 1790. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i4.2316
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.