Perbedaan Pola Asuh Pada Balita Stunting dan Non Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Analisis Data Riskesdas 2018)

  • Nabillah K
  • Sumarmi S
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar Belakang: Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam satu dekade terakhir selalu menjadi provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia dengan prevalensi yang selalu melebihi 40%. Kejadian stunting secara tidak langsung dapat disebabkan oleh pola asuh yang tidak memadai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara pola asuh yang terdiri dari pemberian Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, usia pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), imunisasi, serta penimbangan pada balita stunting dan non stunting di provinsi NTT. Metode: Penelitian kuantitatif dengan analisis data sekunder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non reactive. Data yang digunakan berasal dari hasil data Riskesdas 2018. Sub-populasi yang diteliti adalah anak yang berusia 0-59 bulan di provinsi NTT dengan jumlah sampel sebesar 3557 anak. Analisis data yang digunakan adalah uji bivariat Mann-Whitney dan uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik biner. Hasil: Balita sebagian besar diberi IMD (59,3%), tidak ASI eksklusif (69,9%), diberi MPASI pada usia ≥ 6 bulan (64%), diberi imunisasi (86,9%), dan ditimbang (84,8%). Hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif (0,01), imunisasi (p=0,011), penimbangan (p=0,000), dan pola asuh secara keseluruhan (p=0,001). Tidak terdapat perbedaan pemberian IMD (p=0,405) dan usia pemberian MPASI (p=0,585). Hasil uji multivariat dengan regresi logistik biner menunjukkan terdapat hubungan antara ASI eksklusif (p=0,040) dan MPASI (p=0,028) dengan stunting pada balita di Provinsi NTT. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pemberian ASI eksklusif, imunisasi, penimbangan dan pola asuh secara keseluruhan pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Namun, tidak terdapat perbedaan pemberian IMD dan usia pemberian MPASI pada balita stunting dan non stunting di Provinsi NTT. Serta diketahui bahwa ASI eksklusif dan usia pemberian MPASI merupakan faktor dari pola asuh yang paling mempengaruhi kejadian stunting pada balita di provinsi NTT.

Cite

CITATION STYLE

APA

Nabillah, K., & Sumarmi, S. (2023). Perbedaan Pola Asuh Pada Balita Stunting dan Non Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Analisis Data Riskesdas 2018). Media Gizi Kesmas, 12(2), 704–712. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.704-712

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free