Pulau Gili Ketapang yang terletak di Selat Madura memiliki potensi besar untuk kegiatan wisata bahari. Daya tarik pulau ini antara lain keanekaragaman karang dan pasir putih. Potensi wisata ini mendorong pemuda setempat mengembangkan wisata bahari berupa snorkeling sejak tahun 2016. Peningkatan aktivitas wisata dapat menimbulkan dampak pada ekosistem karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku wisatawan yang berpotensi merusak terumbu karang. Pengumpulan data tingkah laku wisatawan dilakukan pada bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Pengamatan langsung tingkah laku kepada 133 wisatawan di dua lokasi snorkeling. Secara umum kedalaman perairan Pulau Gili Ketapang tergolong dangkal dan terumbu karang tersebar di beberapa wilayah. Jenis kontak fisik yang ditemukan adalah sit stand kneel, hand touch, harass marine life, dan body brush dengan jumlah paling tinggi adalah jenis hand touch. Nilai kontak fisik di spot Selatan sebesar 1 individu per 111 menit. Pengamatan kedua di spot Barat menunjukkan hasil 1 individu per 143 menit.
CITATION STYLE
Fakri, S. R., & Purwanti, F. (2021). POTENSI KERUSAKAN KARANG AKIBAT PENGEMBANGAN AKTIVITAS WISATA SNORKELING DI PULAU GILI KETAPANG, PROBOLINGGO. Jurnal Pasir Laut, 5(1), 57–62. https://doi.org/10.14710/jpl.2021.38876
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.