Dalam upaya untuk meningkatkan pengelolaan fungsi ekologis dan ekonomi objek wisata mangrove Guraping secara berkelanjutan perlu dilakukan pengembangan potensi daya tarik ekowisata objek secara optimal. Tujuan penelitian adalah mengkaji potensi dan strategi pengembangan mangrove Guraping, Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah eksploratif dan wawancara secara mendalam terhadap beberapa actor kunci. Sampel penelitian adalah pengelola objek, staf Dinas Kehutanan Prov. Maluku utara, kepala Desa Guraping, pengunjung objek. Metode analisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan potensi objek wisata hutan mangrove guraping berdasarkan indeks kesesuaian wisata (IKW) objek sebesar 72 dengan kategori “sangat sesuai”. Sedangkan analisis strategi pengembangan mangrove Guraping berada pada kuadran I yaitu memanfaatkan kekuatan untuk maraih peluang yang ada. Adapun alternatif strategi yang perlu dilakukan: (1) Meningkatkan pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik kawasan dan memperhatikan daya dukung yang ada. (2) melibatkan masyarakat sekitar objek mangrove Guraping untuk terlibat dan berperan secara aktif dalam pengelolaan dan perlu dibentuk kelompok sadar wisata dalam menunjang pengelolaan yang lebih terorganisir sebagai bentuk pemberdayaan; (3) Meningkatkan networking dengan berbagai stakeholders; (4) mengoptimalkan realisasi regulasi yang disertai dengan saknsi; (5) sosialisasi secara berkala di kalangan masyarakat sekitar objek; (6) Promosi objek perlu ditingkatkan melalui website guraping atau joint dengan travel agent atau LSM; (7) dalam menunjang konservasi perlu dilakukan kajian AMDA; dan (8) penelitian lanjutan dalam mengkaji peluang daya tarik dari aspek biota di mangrove Guraping.Kata kunci: potensi, strategi pengembangan, objek Ekowisata Guraping, SWOT AbstractIn an effort to improve the management of the ecological and economic functions of the Guraping mangrove tourism object in a sustainable manner, it is necessary to optimally develop the ecotourism attractiveness potential of the object. The aim of the research was to examine the potential and development strategies for the Guraping mangroves, North Maluku Province. The research method used is explorative and in-depth interviews with several key actors. The research sample is the object manager, the staff of the Provincial Forestry Service. North Maluku, head of Guraping Village, object visitor. The analytical method uses SWOT. The results of the study show that the management strategy for the Guraping mangrove object is in quadrant I (Growth), namely utilizing strengths to take advantage of existing opportunities. The alternative strategies that need to be carried out: (1) Improving management in accordance with the characteristics of the area and taking into account the existing carrying capacity. (2) involve the community around the Guraping mangrove object to be involved and play an active role in management and it is necessary to form a tourism awareness group to support more organized management as a form of empowerment; (3) Increasing networking with various stakeholders; (4) optimizing the realization of regulations accompanied by sanctions; (5) periodic outreach among the community around the object; (6) Promotion of the object needs to be increased through the website guraping or jointly with travel agents or NGOs; (7) to support conservation, it is necessary to conduct an AMDA study; and (8) follow-up research in studying the attractiveness opportunities from the aspect of biota in the Guraping mangroves. Keywords: development potential and strategy, Guraping Ecotourism object, SWOT
CITATION STYLE
Latupapua, Y. T., & Siahaya, T. (2023). STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA HUTAN MANGROVE GURAPING DI KECAMATAN OBA UTARA, KOTA TIDORE KEPULAUAN, PROVINSI MALUKU UTARA. JURNAL HUTAN LESTARI, 11(2), 276. https://doi.org/10.26418/jhl.v11i2.65064
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.