Abstrak: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang mendasar dalam aspek kognitif yaitu literasi membaca dan numerasi. Asesmen literasi membaca dan numerasi pada AKM dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu konten, proses kognitif, serta konteks. Permasalahan di SD Muhammadiyah 5 Kota Malang antara lain belum ada bentuk asesmen pembelajaran yang berorientasi pada AKM. Melihat permasalahan tersebut, perlu dilakukan pendampingan penyusunan modul numerasi berorientasi AKM di Sekolah Dasar. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan empat tahapan antara lain workshop penyusunan modul numerasi berorientasi AKM, pendampingan penyusunan modul numerasi berorientasi AKM, implementasi modul numerasi berorientasi AKM, serta refleksi dan tindak lanjut. Mitra pengabdian ini yaitu SD Muhammadiyah 5 Kota Malang yang diwakili oleh 10 orang guru SD. Hasil pelaksanaan diperoleh kompetensi guru meningkat, hal ini ditunjukkan dengan variasi bentuk soal yang disusun oleh guru setelah adanya kegiatan workshop. Jenis soal yang disusun guru tidak hanya pilihan ganda, jenis soal yang disusun berupa pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat dan uraian. Tanggapan dan evaluasi dari guru bahwa modul numerasi berorientasi AKM sangat diperlukan dan memudahkan guru untuk memetakan ketercapaian kompetensi dasar peserta didik dan perlu adanya variasi soal serta pembimbingan peserta didik sebelum mengerjakan modul AKM.Abstract: Minimum Competency Assessment (MCA) assesses student learning outcomes fundamental in the cognitive aspect, namely reading literacy and numeracy. Reading literacy and numeracy assessment in the MCA can be viewed from three aspects: content, mental processes, and context. Problems at SD Muhammadiyah 5 Malang City, there is no form of learning assessment oriented to the MCA. It is necessary to assist in preparing MCA-oriented numeracy modules in elementary schools. The implementation of the activity is in four stages, including workshops on the preparation of the MCA-oriented numeracy module, assistance in the preparation of the AKM-oriented numeracy module, the implementation of the MCA-oriented numeracy module, as well as reflection and follow-up. SD Muhammadiyah 5 Malang City is this service partner, represented by ten elementary school teachers. The implementation results showed that teacher competence increased, indicated by variations in the teacher's questions after the workshop activities. The types of questions compiled by the teacher are multiple-choice and arranged in the form of multiple complex choices, matchmaking, short entries and descriptions. Responses and evaluations from teachers that the MCA-oriented numeracy module is essential and makes it easier for teachers to map the achievement of students' necessary competencies and the need for variations in questions and student guidance before working on the MCA module.
CITATION STYLE
Sulistyani, N., & Kusumawardana, A. S. (2022). PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MODUL NUMERASI BERORIENTASI ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM DI SEKOLAH DASAR. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(1), 464. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6431
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.