Latar belakang dan tujuan: Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) merupakan suatu layanan untuk pencegahan HIV-AIDS yang bersifat sukarela. Namun, pemanfaatan secara langsung ke layanan VCT oleh pengguna napza suntik di Kabupaten Lombok Timur tergolong masih kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara mendalam pengalaman pengguna napza suntik dalam pemanfaatan layanan VCT di Puskesmas Kabupaten Lombok Timur - NTB. Metode: Rancangan kualitatif dimana data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam kepada 7 partisipan di Kabupaten Lombok Timur NTB. Partisipan dipilih secara purposive yang terdiri dari 5 orang penasun HIV negatif yang melakukan VCT ulang, 1 petugas LSM dan 1 penjangkau lapangan. Data dianalisis dengan pendekatan induktif dan disajikan secara naratif. Hasil: Berdasarkan hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa pengalaman partisipan dalam pemanfaatan layanan VCT secara langsung masih kurang. 5 partisipan HIV negatif yang melakukan VCT ulang memanfaatkan layanan secara mobile VCT. Hal ini disebabkan partisipan masih merasa risih diperhatikan orang karena layanan VCT masih menggunakan labeling di luar ruangan sehingga partisipan malu untuk masuk ke ruangan tersebut. Simpulan: Pengalaman partisipan dalam memanfaatkan layanan secara langsung masih kurang dikarenakan partisipan merasa risih diperhatikan orang karena layanan VCT masih menggunakan labeling di luar ruangan di gedung puskesmas sehingga partisipan malu untuk masuk ke ruangan tersebut. sehingga diperlukan adanya kerjasama instansi kesehatan swasta, kader serta kelurahan untuk meningkatkan pemanfaatan layanan.
CITATION STYLE
Karmila, D. (2020). PENGALAMAN PENGGUNAAN NAPZAH SUNTIK DALAM PEMANFAATAN LAYANAN VCT DI PUSKESMAS KABUPATEN LOMBOK TIMUR. JURNAL KEDOKTERAN, 6(1), 42. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v6i1.304
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.