Seorang anak dengan kanker dapat mengalami berbagai permasalahan fisik yang dapat disebabkan oleh penyakit dan regimen terapi yang diberikan. Kehadiran gejala-gejala ini sangat terkait dengan kualitas hidup pada anak dengan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kualitas hidup pada anak kanker. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 78 anak kanker usia 7-18 tahun di Jakarta. Instrumen Pediatric Quality of Life Inventory (PedsQL) digunakan untuk mengukur kualitas hidup pada anak kanker. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak kanker di Jakarta memiliki kualitas hidup rendah, yang terlihat dari total rerata skor kualitas hidup (61,13), rerata skor kualitas hidup pada usia 7-12 tahun (61,94), dan rerata skor kualitas hidup pada usia 13-18 tahun (59,61). Fungsi sosial merupakan aspek kualitas hidup dengan rerata tertinggi (73,40) dan fungsi fisik merupakan aspek dengan rerata terendah (55,89). Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan (nilai p = 0,011) dan lama mendapatkan terapi (nilai p = 0,028) dengan aspek fungsi sekolah. Selain itu, didapatkan juga hubungan yang signifikan antara jenis kanker dengan aspek fungsi emosional dengan jenis kanker (nilai p = 0,003). Peran serta orang tua dan tenaga kesehatan dalam memberikan dukungan akan membuat anak mampu menjalani segala proses pengobatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup anak.
CITATION STYLE
Naulia, R. P., & Saudi, L. (2023). Kualitas Hidup Anak Kanker. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(04), 312–319. https://doi.org/10.33221/jikm.v12i04.2256
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.