Pelaksanaan demokrasi secara utuh dan menyeluruh pasca reformasi telah menciptakan asmofir baru bagi penguatan kembali gagasan puritanisme absolut dalam konteks Indonesia. Kini segmen garapan mereka tidak hanya meliputi wilayah kultural saja, tapi sudah masuk ke wilayah struktural yang lebih luas dan sistematis. Situasi ini mengakibatkan dinamika keberagamaan di Indonesia semakin “rumit” dan mengalami “komplikasi”. Sebagai salah satu cara untuk mengimbangi derasnya “arus” Islam kanan yang dalam batas-batas tertentu “mengkhawatirkan” itu, perlu diwariskan kembali suatu model keagamaan yang moderat dan toleran yang terbukti telah mampu membangun suatu tatanan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia
CITATION STYLE
Huda, K., & Oyondri, O. (2017). MENGGALI TOLERANSI BERBASIS LOKAL. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 9(1), 52. https://doi.org/10.24014/trs.v9i1.4323
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.