Tradisi “Hermeneutika” sudah dikenal dalam mitologi Yunani lewat figur Hermes yang dikenal piawai menafsirkan pesan “dunia atas” atau realitas ontologis untuk disampaikan kepada manusia. Kemudian, Hermeneutika dipraktikkan para pakar untuk menemukan makna hakiki sebuah teks alkitab.Sekolah Frankfrut kemudian mengembangkan metode Hermeneutika sebagai cabang filasafat yang mencapai puncaknya pada Gadamar. Akan tetapi, hermeneutika baru menarik perhatian para pakar Amerika pada 1976.Di Indonesia, Hermeneutika belum banyak digunakan untuk studi komunikasi, padahal hermeneutika dapat membongkar makna yang terselubung di balik realtias yang ada di balik teks dan wacana secara radikal.
CITATION STYLE
Putra, R. M. S. (2012). Tradisi Hermeneutika dan Penerapannya dalam Studi Komunikasi. Jurnal ULTIMA Comm, 4(1), 73–85. https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v4i1.431
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.