AbstrakPenelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan penyebab yang melatar belakangi proses terjadinya culture shock pada mahasiswa perantauan di Makassar, (2) Untuk mendeskripsikan dampak culture shock pada mahasiswa perantauan di Universitas Muslim Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor yang mendorong mahasiswa untuk merantau adalah: faktor pendidikan, faktor ekonomi, dan faktor budaya. Kelima key informan memiliki harapan atau ekspektasi ketika akan melakukan perantauan serta motif untuk berkuliah dan menggapai cita-cita, hal ini juga termasuk ke dalam fase kegembiraan. Proses interaksi yang dialami oleh mahasiswa Buton,Bima dan Papua di perantauan diakibatkan adanya fase kekecewaan yang dimana terlihat banyaknya perbedaan antara kampung halaman dan kota perantauan sehingga memicu terjadinya penyesuaian terhadap hal-hal yang baru di perantauan sehingga adanya pertukaran makna, persepsi dan perspektif, sehingga hal ini termasuk ke dalam fase awal resolusi. Untuk mengatasi gegar budaya, ketiga key informan mengisi kegiatan sehari-hari dengan mengikuti organisasi maupun komunitas di dalam dan luar kampus. Kata Kunci : Gegar Budaya, Mahasiswa Perantauan, Universitas Muslim Indonesia
CITATION STYLE
Hadawiah, H. (2019). Fenomena (Gegar Budaya) Pada Mahasiswa Perantauan Di Universitas Muslim Indonesia. Al-MUNZIR, 12(1), 149. https://doi.org/10.31332/am.v12i1.1310
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.