Pada tahun 2022 prevalensi stunting yaitu sebesar 21.6 %, hal ini masih menjadi perhatian di Indonesia. Target RPJMN prevalensi stunting tahun 2024 adalah 14 %. Perlu strategi dan upaya dalam menanggulangi dan menurunkan prevalensi permasalahan stunting. Kader memiliki peran penting dimasyarakat, salah satunya dalam upaya penanggulangans stunting. Maka, peningkatan kapasitas kader posyandu sangat penting dilaksanakan secara rutin. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas kader tentang penanggulangans stunting. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan pendekatan participatory learning and action (PLA). Sasaran kegiatan ini adalah 30 orang kader. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan beberapa materi terkait stunting dan peningkatan keterampilan kader terkait deteksi dini stunting serta komunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Adapun metode penyampaian pelatihan yang digunakan dengan ceramah, diskusi, sumulasi, praktik dan rolepay. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan adanya peningkatan pengetahuan kader tentang penanggulangan stunting, deteksi dini anak stunting, serta meningkatnya kemampuan kader dalam berkomunikasi dan strategi menggerakan masyarakat. Setelah pelatihan, Kader yang sudah dilatih, harus menyampaikan pengetahuan dan memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama mengedukasi para ibu hamil/balita terkait pencegahan dan penaggulangan stunting.
CITATION STYLE
Rahim, F. K., Arifiati, N., Suryani, S., Lintang, S. S., Agustina, A., & Veronika, R. (2023). PENINGKATAN KAPASITAS KADER TENTANG PENANGGULANGAN STUNTING DI DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan (JPPK), 3(01), 32–41. https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.976
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.