Belakangan ini banyak beredar berita tentang konflik sosial yang membawa nama agama. Berita-berita tersebut sangat dengan mudah sampai ke setiap individu melalui media sosial. Tak jarang permasalahan keagamaan yang awalnya dianggap kecil menjadi permasalahan besar. Hal ini disebabkan dengan adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum tersebut berusaha menyulut api melalui media sosial, sehingga dapat memunculkan emosi bagi umat beragama yang merasa di pihak dirugikan. Jika permasalahan sosial tidak dihadapi secara bijak maka hanya akan menambah keributan. Dimana aktivitas saling serang akan menjadi-jadi. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu: (1) Tentang konflik sosial di masyarakat yang membawa nama suatu agama dan (2) Solusi yang kiranya dapat dilakukan untuk meminimalis konflik-konflik tersebut yang dikaji dari sudut pandang agama Hindu. Hasil tulisan ini tentu merupakan sebuah penelitian kualitatif, dimana tulisan ini dibuat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lapangan terkait konflik sosial dan cara meminimalis permasalahan tersebut. Dalam agama Hindu hal semacam itu dapat dilakukan melalui kegiatan dharma wacana dan dharmatula. Melalui kegiatan dharma wacana, umat Hindu akan mendapatkan siraman rokhani dari tokoh-tokoh agama sehingga mendapat sebuah pencerahan dalam menghadapi konfik antar umat beragama. Dalam kegiatan dharmatula juga umat Hindu mendapat kesempatan untuk berdiskusi langsung terkait dengan isu-isu keagamaan di masyarakat.
CITATION STYLE
Heriyanti, K. (2022). INTERNALISASI KONSEP PLURALISME DI TENGAH KONFLIK SOSIAL (Perspektif Agama Hindu). Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 13(1), 49–57. https://doi.org/10.25078/sanjiwani.v13i1.1004
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.