Sekitar 60% bencana alam ialah bencana alam akibat dari kejadian iklim ekstrem seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, angin kencang/badai, tanah longsor, gelombang pasang tinggi dan meledaknya penyakit. Perubahan iklim menyebabkan meningkatnya ancaman terhadap ketahanan pangan, kesehatan manusia, ketersediaan air, dan juga ancaman keragaman hayati. Sebanyak 23 dari 323 kabupaten/kota di Indonesia rentan terhadap perubahan iklim yang dikarakterisasi sebagai tingginya nilai rasio rendaman, nilai kepadatan penduduk, nilai kawasan permukiman dan nilai kawasan non permukiman. Kota Pekanbaru mengalami perubahan iklim yang berdampak cukup nyata terhadap masyarakat Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kerentanan Kota Pekanbaru terhadap perubahan iklim. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kerentanan yaitu metode Centre for Climate Risk and Opportunity management (CCROM). Software Arc Gis 9.3 untuk memperoleh peta tingkat kerentanan Kota Pekanbaru. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil dari perhitungan tingkat kerentanan bahwa terdapat 49 kelurahan di Kota Pekanbaru tidak kategori rentan, 6 kelurahan dalam kategori agak rentan yaitu Kelurahan Kampung Tengah, Rejosari, dan Sukajadi, Industri Tenayan, Limapuluh dan Tanjung Rhu. Daerah yang dalam kategori rentan hanya satu yaitu Kelurahan Meranti Pandak.
CITATION STYLE
Fitri, Y., Lidya, L. R., & Retnawaty, S. F. (2023). Tingkat Kerentanan Kota Pekanbaru terhadap Perubahan Iklim. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 13(2), 28–34. https://doi.org/10.37859/jp.v13i2.4823
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.