Kanker serviks merupakan kanker ginekologi tertinggi di dunia dengan infeksi Human Papilloma Virus sebagai penyebab terseringnya. Di Indonesia, kanker serviks merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan penyebab kematian utama pada perempuan dalam tiga dasawarsa terakhir. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan sekitar 8.000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Terdapat beberapa jenis pengobatan yang biasa diberikan pada penderita kanker serviks, namun hasilnya relatif belum optimal. Keadaan ini mendorong usaha penemuan dan pengembangan strategi terapi baru dalam melawan kanker. Pendekatan yang menarik untuk dikembangkan adalah penggunaan kombinasi kemoterapi atau ko-kemoterapi. Ko-kemoterapi merupakan strategi terapi kanker dengan mengombinasikan suatu senyawa kemopreventif yang bersifat tidak toksik dengan agen kemoterapi. Salah satu produk natural yang potensial untuk dikembangkan sebagai agen ko-kemoterapi adalah propolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap induksi proses apoptosis dan aktivitas antiproliferasi, terutama terkait dengan penekanan ekspresi protein Cyclin D1 dan peningkatan ekspresi protein Bax pada kultur sel HeLa (cell line kanker serviks). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan post test with control group design. Penelitian dilakukan pada kultur sel HeLa (sel kanker serviks) dengan pemberian propolis. Pengamatan ekspresi protein Cyclin D1 dan ekspresi protein Bax dilakukan dengan metode imunositokimia. Hasil penelitian menemukan bahwa ekspresi rata-rata Cyclin D1 pada kelima kelompok yaitu kontrol 84,13± 1,34µg/ml, EEP 1/2 IC 60,76±4,21, EEP IC 36,56± 3,63µg/ml, EEP 2 IC 24,92± 5,14µg/ml, 5-FU 13,15±3,66µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Cyclin D1 antara kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Rata-rata ekspresi Bax pada kelima kelompok yaitu kontrol 1,89± 0,46µg/ml, EEP 1/2 IC 69,44± 1,39, EEP IC 80,07± 3,52µg/ml, EEP 2 IC 83,96± 3,26µg/ml, 5-FU 92,78± 4,68µg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Bax antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol propolis mempunyai pengaruh terhadap penekanan ekspresi Cyclin D1 dan peningkatan ekspresi Bax pada kultur sel kanker serviks (HeLa Cell line). Kata kunci: EEP, Protein Cyclin D1, Protein Bax, HeLa cell line
CITATION STYLE
Febrina, I., Maryono, S., & Purwanto, B. (2018). PENGARUH EKSTRAK PROPOLIS TERHADAP EKSPRESI CYCLIN D1 DAN BAX PADA SEL HELA. Biomedika, 10(1). https://doi.org/10.23917/biomedika.v10i1.5855
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.