Anak dengan disabilitas intelektual memiliki masalah dengan fungsi adaptif, salah satunya ialah kemampuan bina diri. Salah satu kemampuan bina diri yang penting untuk dikuasai oleh anak adalah berpakaian secara mandiri, terutama bila anak sudah menginjak usia remaja, agar anak tidak lagi bergantung pada orang dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpakaian pada remaja dengan disabilitas intelektual melalui program modifikasi perilaku. Keterampilan berpakaian diukur dengan durasi yang dibutuhkan anak untuk selesai mengenakan pakaian dengan tepat. Desain penelitian ini menggunakan single case experimental A-B design. Partisipan dari penelitian ini ialah seorang anak perempuan berusia 14 tahun 11 bulan dengan disabilitas intelektual level sedang (moderate). Teknik yang digunakan dalam program modifikasi perilaku ini ialah token economy serta prompting. Intervensi mencakup tiga sesi baseline, 15 sesi intervensi, serta tiga sesi follow-up. Data dianalisis menggunakan teknik analisis visual, yakni membandingkan durasi yang dibutuhkan anak untuk berpakaian secara tepat sebelum dan setelah intervensi dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan durasi berpakaian yang signifikan, yakni hampir 6 kali lebih cepat yaitu dari total 65 menit (tahap baseline) hingga total 11 menit (tahap follow-up) untuk lima jenis pakaian. Hal tersebut menandakan bahwa anak lebih terampil dalam mengenakan pakaian tanpa bantuan dari orangtua. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa modifikasi perilaku dapat menjadi alternatif intervensi untuk meningkatkan keterampilan berpakaian pada remaja yang memiliki disabilitas intelektual sedang.
CITATION STYLE
Kinasih, A. A., & Anggraika, I. (2020). Penerapan Token Economy dan Teknik Prompting untuk Meningkatkan Keterampilan Berpakaian pada Remaja dengan Disabilitas Intelektual Taraf Sedang. Journal Psikogenesis, 7(2), 129–141. https://doi.org/10.24854/jps.v7i2.761
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.