Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia

  • Karolina N
  • Pharmawati M
  • Setyawati I
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Buta warna merupakan penyakit keturunan yang terpaut kromosom-X. Buta warna terdiri atas tiga tipe yaitumonokromat (buta warna total), dikromat (buta warna parsial), dan anomali trikromat. Sebagian besar cacatbuta warna tidak terdeteksi, sehingga perlu dilakukan identifikasi sejak dini. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui prevalensi dan frekuensi gen buta warna pada populasi siswa SD di KabupatenBadung. Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang terdiri atas enam kecamatan yaituKecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta,dan Kecamatan Kuta Selatan. Penelitian dilakukan di 11 Sekolah Dasar di tiga kecamatan (Petang,Abiansemal, dan Kuta Utara) dengan total probandus 900 orang. Pengujian cacat buta warna dilakukandengan uji Ishihara plate test, kemudian data dianalisis dengan SPSS versi 22. Frekuensi gen dikalkulasidengan metode Hardy-Weinberg equilibrium. Prevalensi buta warna pada siswa SD di Kabupaten Badungyaitu 2% dari 900 probandus. Frekuensi gen buta warna pada laki-laki yaitu 0,0378 dan pada perempuanyaitu 0,0022. Perbedaan jenis kelamin pada frekuensi buta warna didapatkan signifikan secara statistik (P <0,0001), dengan prevalensi pada laki-laki 3,78% lebih tinggi dibandingkan perempuan 0,22%

Cite

CITATION STYLE

APA

Karolina, N. W., Pharmawati, M., & Setyawati, I. (2019). Prevalensi dan frekuensi gen buta warna siswa sekolah dasar di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Jurnal Biologi Udayana, 23(2), 42. https://doi.org/10.24843/jbiounud.2019.v23.i02.p01

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free