Anemia ialah masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia defisiensi besi, yang paling banyak dialami oleh anak-anak sekolah khususnya remaja. Anemia ialah kekurangan zat gizi makro (protein) serta zat gizi mikro. Anemia dapat menimbulkan dampak pada remaja yaitu mengalami keterlambatan pertumbuhan fisik, menurunnya daya tahan tubuh, mudah lemas, konsentrasi terganggu, serta dapat mengakibatkan prestasi menurun. Beberapa faktor yang mempengaruhi anemia remaja yaitu pengetahuan tentang anemia, pendidikan orang tua, sikap remaja putri tentang anemia, dan pola konsumsi makanan pada remaja putri. Pengetahuan dan pola konsumsi makanan sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan remaja putri dengan tingkat kesadaran remaja putri tentang anemia. Desain yang digunakan ialah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilaksanakan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 120 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuisioner dengan pengolahan data dengan uji Spearman. Hasil korelasi Spearman memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan pola konsumsi makanan pada remaja putri (p value = 0,001 dengan koefisien korelasi sebesar 0,698). Dengan demikian diharapkan agar bisa meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia serta memperbaiki pola konsumsi makanan pada remaja putri. Peneliti selanjutnya perlu diteliti terkait peningkatan pengetahuan dan pola konsumsi makanan.
CITATION STYLE
Dewi, M. L. K., Maimunah, S., & Ekayamti, E. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Pola Konsumsi Makanan pada Remaja Putri di SMK Negeri 1 Ngawi. E-Journal Cakra Medika, 10(1), 1. https://doi.org/10.55313/ojs.v10i1.139
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.