Pemodelan kelembaban udara pada ekosistem mangrove menggunakan fungsi Fourier memperlihatkan siklus fluktuasi temporal. Dimana siklus tersebut di pengaruhi oleh intensitas matahari. Luaran grafik pemodelan kelembaban udara menunjukan kesamaan untuk posisi 1 dan posisi 3. Berawal dari pukul 19.00 kelembaban udara sebesar 72% dan terus naik mencapai 85,5% tepat pukul 04.00. Kemudian menurun kembali sebesar 59,2% pada pukul 12.00. Berbeda dengan posisi 9 mulai pukul 19.00 nilai kelembaban udara yakni 71,5% dan terus naik mencapai 82,5% tepat pukul 04.00, serta menurun kembali mencapai 65% pada pukul 12.00. Perbedaan nilai kelembaban udara tersebut karena posisi 1 dan posisi 3 terletak di luar serta tepi hutan mangrove dimana tidak atau kurangnya tutupan kanopi mangrove mengakibatkan proses penguapan sangat cepat terjadi. Sedangkan posisi 9 terletak di dalam hutan mangrove dimana tutupan kanopi mangrove berperan penting dalam mengendalikan porses penguapan dan meredam intensitas matahari. Disamping itu pengujian korealsi silang menghasilkan time‒lag yang bervariasi untuk setiap posisi pengukuran kelembaban udara berdasarkan kedalaman dan tepi ekosistem mangrove.
CITATION STYLE
Dalengkade, M. N. (2020). FLUKTUASI TEMPORAL KELEMBABAN UDARA DI DALAM DAN LUAR EKOSISTEM MANGROVE. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan, 14(2), 159–166. https://doi.org/10.30598/barekengvol14iss2pp159-166
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.