Monoprint termasuk dalam seni modern dan bukan termasuk seni tradisional sertaberada di luar seni grafis konvensional, karena monoprint merupakan upaya seniman untuk“menaikkan” kelas seni grafis, karena monoprint hanya dicetak 1 x cetakan. Dan denganteknik monoprint akan didapatkan ekslusivitas karya seni grafis. Memang dalam seni grafisdalam berkarya diharuskan untuk digandakan.Monoprint dalam perkembangannya tidak hanya dicetak di atas kertas tetapi juga diataskanvas. Monoprint di atas kanvas pernah booming secara market di tahun 2000an.Berbagai inovasi dilakukan untuk mengejar kebaharuan dalam berkarya, termasuk dalamteknik monoprint. Teknik monoprint yang pada umumnya dicetak di atas kanvas dan kertasperlu diganti pada media yang lebih fleksibel. Pemilihan teknik Monoprint di atas mediapleksiglas dengan kolase limbah kertas dan plastik sangat cocok baik secara teknis maupunsecara visual. Monoprint bukan hanya karya seni rupa saja tetapi bisa juga digunakansebagai suvenir. Monoprint dengan media pleksiglas memiliki berbagai keuntungan, salahsatunya karya bisa dibawa ke luar negeri dengan catatan karya tidak besar-besar, aman,tidak mudah rusak. Monoprint dengan media pleksiglas juga menggunakan kolase bahan-bahan limbah bisa sebagai alternatif karya-karya yang peduli lingkungan, karenamenggunakan bahan bahan limbah.Kata kunci: Monoprint, Pleksiglas, Kolase.
CITATION STYLE
Purnomo, S., & Marutama, I. G. N. T. (2020). Pemanfaatan Media Plexiglas Sebagai Media Pada Karya Monoprint. Journal of Contemporary Indonesian Art, 6(1), 22–27. https://doi.org/10.24821/jocia.v6i1.3490
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.