pada fase Preliminary dimaksudkan agar pembangunan Enterprise Architecture dapat direncanakan dengan baik, tepat sasaran, efektif waktu, serta dapat mengefisiensikan potensi yang ada. Sehingga penting bagi pengelola Sistem Informasi Kependidikan, dalam merencanakan pembangunan Enterprise architecture TOGAF ADM adanya sinergi dan keselarasan antara tujuan bisnis dengan pemanfaatan Teknologi Informasi. Penelitian ini menggunakan metode campuran (kualitatif, Kuantitatif) dan variabel penelitian disusun berdasarkan data-data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, sebagai induk data kependidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Yogyakarta, beserta instansi lain yang terkait.Perencanaan Enterprise architecture dimulai dari hasil kualitatif kuisioner terbuka, dengan identifikasi Sistem Informasi data kependidikan sebagai data utama pada kajian analisis proses bisnis menggunakan analisis MC Farlan, sehingga dapat dilakukan pendekatan terstruktur yang akan menguraikan setiap kebutuhan sistem, dan dapat dimanfaatkan untuk merancang, mengembangkan sistem yang komplek menjadi lebih sederhana.Setelah penerapan metode Kipling dalam angket pada fase Preliminary, dapat dilakukan implementasi data lanjutan sebagai bagian dari Enterprise Architecture, serta identifikasi kebutuhan pembangun Enterprise Architecture.Kata kunci : Metode Kipling, Fase Preliminary, Enterprise Architecture
CITATION STYLE
Widhi, R. T., Winarno, W. W., & Lutfi, E. (2017). PENERAPAN METODE KIPLING DI FASE PRELIMINARY UNTUK MEMBANGUN ENTERPRISE ARCHITECTURE. Respati, 11(33). https://doi.org/10.35842/jtir.v11i33.111
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.