Permasalahan pembangunan di Indonesia saat ini bukan hanya pada sektor pendidikan saja, tetapi juga pada sektor ekonomi dan sektor kesehatan. Rasio Puskesmas terhadap penduduk di Kabupaten Cirebon 1 : 40.289. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Cirebon masih fluktuatif, dibandingkan di Kota Cirebon setiap tahunnya mengalami kenaikan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji aksesbilitas masyarakat terhadap pelayanan publik dasar bidang kesehatan dan ekonomi pasar tradisional. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain Cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah perbatasan Kabupaten Cirebon, Sampel dalam penelitian sebanyak 280 responden. Analisis data dengan distribusi frekwensi, analisis Gap, dan studi komparasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan sebagian besar responden menyatakan puas (35,4%), sarana prasarana 28,2% tidak puas, kemampuan petugas cukup puas (41.4%), kepastian waktu pelayanan 32,1% tidak puas, kemudahan melakukan komunikasi 25,4% tidak puas, kebijakan Pemerintah terhadap pembiayaan kesehatan tidak puas (27,9%), dan perbandingan pelayanan kesehatan menunjukkan tidak puas (33,9%). Adanya GAP pelayanan kesehatan dasar sebesar 10,8. Didapatkan 1 pasar tradisional di Kabupaten Cirebon melayani 66.968 penduduk, sedangkan untuk kota Cirebon 1 pasar melayani 38.811. Saran yang diusulkan sebaiknya Pemerintah melakukan perbaikan terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan penambahan pasar tradisional baru sebagai entitas ekonomi yang akan menghidupkan perekonomian masyarakat.
CITATION STYLE
Herawati, C., & Bakhri, S. (2019). Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Ekonomi di Wilayah Perbatasan. Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 17–27. https://doi.org/10.31943/afiasi.v4i1.9
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.