ABSTRAKFilm fiksi atau film cerita adalah suatu film yang biasa digunakan untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan masyarakat setiap harinya. Film fiksi “Huma Amas” ini bertujuan untuk menyuarakan isu yang terjadi di Kalimantan Timur yaitu tentang lingkungan dan masyarakat kecil khususnya daerah sekitar tambang batubara.Karya film fiksi ini dalam visualisasinya menggunakan kedalaman ruang (depth of field) yang berbeda-beda sebagai representasi konflik internal tokoh utama. Hal ini bertujuan untuk memberikan impresi, makna, nuansa, emosional karakter dan memberikan penekanan konflik tokoh utama. Objek yang diangkat dalam karya film fiksi ini adalah masalah seorang petani yaitu Pak Yusni yang harus mengalami kebimbangan dan harus memilih untuk menjual tanah sawahnya kepada pihak tambang batubara atau mempertahankannya demi harta warisan keluarga.Kedalaman ruang (depth of field) dan focal length pada lensa juga ikut meningkat dari penggunaan focal length 16mm hingga 200mm. Meningkatnya focal length pada lensa dapat memberikan efek ilusi depth yang diciptakan dari lensa. Kata Kunci : Penyutradaraan, Kedalaman Ruang, Konflik Internal, Film Fiksi.
CITATION STYLE
Fayed, M. A., Retnowati, D. A., & Prasetyowati, R. R. A. (2021). MEMBANGUN KEDALAMAN RUANG SEBAGAI REPRESENTASI KONFLIK INTERNAL DALAM PENYUTRADARAAN FILM FIKSI “HUMA AMAS.” Sense: Journal of Film and Television Studies, 3(1). https://doi.org/10.24821/sense.v3i1.5093
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.