Melakukan konversi agama bukanlah hal mudah karena terkait dengan perubahan identitas, perubahan tata nilai, perilaku serta dapat berpengaruh pada kehidupan sosial yang menjalaninya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses melakukan konversi agama dan pengaruh konversi agama terhadap kehidupan seseorang yang melakukannya. Subjek yang melakukan konversi agama dikhususkan dalam penelitian ini ialah seseorang yang berpindah agama dari non Islam masuk kedalam agama Islam atau yang sering disebut dengan mualaf. Metode penelitian yang digunakan ialah fenomenologis dengan teknik analisa Intrepetative Phenomenological Analysis (IPA). Teknik ini dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang rinci dan sesuai untuk menjawab pertanyaan peneliti. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah tiga orang mualaf yang berdomisili di Kota Semarang. Penemuan ketiga subjek diperoleh menggunakan sampling purposive. Berdasarkan hasil riset ini peneliti menemukan tiga tema utama, (1) proses berpindah agama, (2) manifestasi menjalani kehidupan sebagai mualaf, (3) Upaya mengembangkan diri. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa tindakan konversi agama melibatkan beberapa proses; yaitu kognitif, sosial dan psikologis. Pengalaman konversi agama pada mualaf memberikan pengaruh pada keinginan meningkatkan kualitas keimanan, serta perubahan diri dalam sikap dan perilaku beragama dalam kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari motivasi, pengalaman positif yang muncul dari menjalankan keyakinan, komitmen mualaf terhadap keputusannya.
CITATION STYLE
Rahmawati, I., & Desiningrum, D. R. (2020). PENGALAMAN MENJADI MUALAF: SEBUAH INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS. Jurnal EMPATI, 7(1), 92–105. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20151
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.