Tumbuhan bambu termasuk dalam suku Gramineae yang mudah ditanam oleh semua masyarakat dan mempunyai peranan penting bagi sosial, ekonomi, dan ekologis. Tumbuhan bambu dapat hidup secara liar di tepian aliran sungai hingga daratan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Sub DAS Cibeleng dan Kampung Tabrik, Desa Gekbrong dengan dua cara, yaitu 1) metode diskusi dan 2) metode praktik secara langsung. Masyarakat mulai sadar atas dampak kekurangan air pada musim kemarau dari pembukaan pohon bambu menjadi lahan perkebunan. Proses penanaman bibit bambu dilakukan secara bersama-sama antara tim dan masyarakat. Masyarakat biasanya memanfaatkan bambu untuk keperluan sehari-hari berupa membuat masakan rebung, alas kemasan sayuran, penyanggah tanaman hortikultura, dan pembuatan atap rumah. Oleh karena itu, pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem hutan bambu di dekat aliran sungai maupun di lereng agar ketersediaan air bersih tetap terjaga, terutama pada musim kemarau.
CITATION STYLE
Dharma, A. P. D., Mushoddik, M., Setyaningsih, M., Mayarni, M., Suciati, R., & Meitiyani. (2023). Restorasi Sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) Cibeleng Melalui Penanaman Bibit Bambu Untuk Mitigasi Kekurangan Air Di Desa Gekbrong Kabupaten Cianjur. I-Com: Indonesian Community Journal, 3(3), 1365–1371. https://doi.org/10.33379/icom.v3i3.3055
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.