Infeksi virus corona baru, pertama kali terdeteksi pada akhir Desember 2019, dengan jumlah kasus terkonfirmasi lebih dari 33 juta kasus dan lebih dari 900.000 kematian dilaporkan. Terdefinisi sebagai pandemi, dan belum ada “obat khusus” yang dianggap dapat mengatasinya. Salah satu pendekatan terapeutik yang sedang dievaluasi dalam berbagai uji klinis adalah saat ini adalah remdesivir,telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM sebagai obat Emergency Use Authorization (EUA) sebagai opsi penggunaan darurat Tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran tentang penemuan remdesivir, mekanisme aksi, dan penelitian terkini yang mengeksplorasi efektivitas klinisnya. Metode penelitian dilakukan dengan pencarian sumber data PubMed, Google Scholar, Science Direct dan Cochrane hingga November 2020 dengan kata kombinasi kata kunci Convalescent Plasma”; “SARS-CoV-2”, Virus Corona dan dibatasi pada jurnal berbahasa Inggris. yang mengulas penemuan remdesivir, mekanisme kerja, farmakokinetik, farmakodinamik, dan efikasi uji klinis remdesivir dalam pengobatan pasien COVID-19. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa remdesivir memiliki efek klinis yang baik setelah 10 hari pengobatan pada pasien COVID-19.Kata Kunci: COVID-19, EUA, Remdesivir, SARS-CoV-2 The new coronavirus infection identified at the end of December 2019 and is receiving a lot of attention around the world. Globally, the number of confirmed cases has increased to more than 33 million cases and more than 900,000 deaths have been reported. This condition is defined as a pandemic situation, and so far no "special drug" is believed to be able to overcome it. One therapeutic approach currently being evaluated in various clinical studies is remdesivir. This drug is approved by the Food and Drug Administration (BPOM) as Emergency Medicine (EUA). This emergency option for remdesivir is considered a promising option for treating patients with COVID19. The purpose of this paper is to provide an overview of recent studies investigating the discovery of remdesivir, its mechanism of action, and its clinical efficacy. The survey method was conducted by searching the data sources of PubMed, Google Scholar, Science Direct, and Cochrane until November 2020. Researchers limit literary studies to English journals. The results of 1000 articles searched that met the selection criteria were 10 articles examining the results of remdesivir, its mechanism of action, pharmacokinetics, pharmacodynamics, and the efficacy of clinical remdesivir in the treatment of patients with COVID 19. The conclusion of this study is that remdesivir has a good clinical effect 10 days after treatment of patients with COVID19.
CITATION STYLE
Awdisma, W. M., Nosa, U. S., Hasmono, D., & Nurmainah, N. (2021). Kajian Literatur: Tinjauan Remdesivir sebagai Pilihan Terapi pada COVID–19. Jurnal Pharmascience, 8(2), 121. https://doi.org/10.20527/jps.v8i2.11650
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.