Kecurangan laporan keuangan merupakan permasalahan yang masih menjadi tema hangat untuk diperbincangkan, terlebih dengan mencuatnya kasus manipulasi laporan keuangan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Tindakan fraud pada laporan keuangan saat ini semakin meningkat. Dampak dari tindakan tersebut tidak hanya dirasakan oleh para investor secara individual namun juga berdampak terhadap stabilitas ekonomi secara global. Telah banyak dilakukan penelitian terkait fraud dengan menggunakan fraud triangle yang terdiri dari pressure, opportunity dan rationalization. Selanjutnya fraud triangle berkembang menjadi fraud diamond yang menambahkan capability sebagai faktor pendorong fraud. Saat ini juga telah muncul fraud pentagon yang menambahkan arrogance sebagai faktor tambahan pendorong terjadinya fraud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan teori fraud pentagon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa go public yang terdaftar di BEI dengan menggunakan data tahun 2019. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda, dimana pengolahannya dibantu oleh program SPSS 21. Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa competence, pressure dan opportunity berpengaruh terhadap fraud, sedangkan rationalization dan arrogance tidak berpengaruh terhadap fraud pada laporan keuangan.
CITATION STYLE
Sukmawati, A. (2021). Identifikasi Kecurangan Laporan Keuangan Menggunakan Fraud Pentagon(Studi Empiris Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Journal of Innovation and Applied Technology, 7(2), 1247–1255. https://doi.org/10.21776/ub.jiat.2021.006.02.5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.