Mesin rotasi merupakan salah satu mesin penggerak yang banyak digunakan pada pabrik–pabrik industri karena kuat, handal, perawatannya mudah dan efisiensi. Pemasangan mesin dengan peralatan lain memerlukan ketelitian sehingga poros diantara keduanya betul-betul satu sumbu “alignment”. Pentingnya alignment yang akurat pada mesin menjadi alasan utama untuk melakukan penelitian ini, perbaikan yang terjadi pada mesin yang mengharuskan pergeseran antara motor dan fan dari posisi awalnya maka perlu dilakukan alignment. Metode yang digunakan adalah dial indikator rim and face yaitu mengukur poros pada face dan rim hub yang tidak bergerak serta mengukur soft foot yang terjadi pada kaki-kaki motor dan aerator dan mengukur run out pada kopling pada posisi 0°, 90°, 180° dan 270°. Setelah mendapatkan hasil pengukuran pra-alignment dan perhitungan maka HPFB A posisi aerator harus ditambah shim untuk IB sebesar 1,4 mm dan OB sebesar 1,99 mm. Untuk pergeseran aerator kaki IB perlu di geser kekiri sebesar 0.5 mm dan kaki OB di geser kekanan sebesar 1,1 mm. HPFB B posisi aerator harus ditambah shim untuk IB sebesar 1,26 mm dan OB sebesar 1,86 mm. Untuk pergeseran aerator kaki IB perlu di geser kekiri sebesar 0,45 mm dan kaki OB di geser kekanan sebesar 0,96 mm. HPFB C posisi aerator harus ditambah shim untuk IB sebesar 1,4 mm dan OB sebesar 1,99 mm. Untuk pergeseran aerator kaki IB perlu di geser kekiri sebesar 0,6 mm dan kaki OB di geser kekanan sebesar 1 mm.
CITATION STYLE
Suherna, S., Kelana, N. B. K., & Nurdin, A. (2023). Analisis Misalignment Pada Unit High Pressure Fluidized Bad Menggunakan Dial Indicator. IDENTIFIKASI, 8(2), 699–703. https://doi.org/10.36277/identifikasi.v8i2.251
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.