Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh green roof terhadap kualitas air hujan di KotaPontianak. Pengaruh tersebut dipelajari dengan cara membandingkan antara kualitas air hujan yang melewatigreen roof dengan kualitas air yang tidak melewati green roof. Penelitian diawali dengan merancang danmembuat model green roof. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali dan diuji di laboratoriumterhadap parameter pH, kekeruhan, Pb terlarut dan E.Coli. Metode analisa menggunakan metode analisastatistika anova satu jalur (one way-anova). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah rata-rata pH air hujan lewat green roof sebesar 6,29sedangkan air hujan yang tidak lewat green roof sebesar 5,29 dan 5,33. Rata-rata kekeruhan air hujan yanglewat green roof sebesar 149,75 NTU sedangkan rata-rata air hujan yang tidak melewati atap hijau sebesar1,235 NTU dan 1,845 NTU. Rata-rata Pb terlarut pada air hujan yang lewat green roof dan tidak lewat greenroof sebesar 0,0161 ppm, 0,0144 ppm, dan 0,0169 ppm. Indentifikasi bakteri E.Coli pada air hujan lewat greenroof negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, atap hijau memberikan pengaruh signifikan terhadapparameter pH dan kekeruhan, namun tidak pada parameter Pb terlarut dan E.Coli.Kata kunci: Green roof, Kualitas Air Hujan, Kota Pontianak
CITATION STYLE
. U. K. S. S. (2013). PEMANFAATAN GREEN ROOF SEBAGAI MEDIA FILTER AIR HUJAN DI KOTA PONTIANAK. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 1(1). https://doi.org/10.26418/jtllb.v1i1.1706
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.