Penelitian ini berjudul: Kearifan Lokal Dalam Tradisi Martidah Etnik Simalungun Masalah yang di teliti adalah tahapan martidah pada etnik Simalungun beserta nilai-nilai kearifan lokal martidah di etnik Simalungun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan Martidah pada etnik Simalungun dan mendeskripskan nilai-nilai kearifan lokal. Teori yang dimanfaatkan di penelitian ini adalah teori yang dikemukan oleh Sibarani (2012:137) dalam buku yang Kearifan lokal (Hakikat, Peran, dan Metode tradisi lisan) yang mencakup nilai Kedamaian dan Kesejahteraan. Data dikumpulkan dengan tiga metode, yakni metode observasi, wawancara, beserta kepustakaan. Metode penelitian yang dimanfaatkan ialah metode deskriftif kualitatif yang memandu penelitian secara menyeluruh dan mendalam. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan. Bahwa tahapan martidah pada etnik Simalungun adalah sebagai berikut: Mangimas “menebas pohon”, Manerser “menyerakkan rumput”, Mamurun “membakar”, Pananda “pertanda”, Mamilih bonih “memilih benih” Manggombut “ mencangkul tanah”, Manggaeri “menyerakkan tanah”, Maniti ari ‘ “memilih hari”, Marlobong “ membuat lubang penanaman”, Martidah “menanam padi”, Marbabaou “ membersihkan lingkungan batang padi”, Marrobu-robu “mencabut padi yang terkena hama”, Mamurou “mengusir padi dari burung”, Mangotam “memotong padi”, Mardogei “memisahkan padi dari batangnya”, Mamurpur “membuang padi yang kosong”, Manjomur “menjemur”, Manduda “menumbuk”, Marsege “menampi”.Kearifan Lokal yang terdapat dalam kegiatan marjuma pada etnik Simalungun: Gotong Royong, Kesopansantunan, Kejujuran, , Komitmen, Rasa syukur, Kerja keras, Pelestarian lingkungan, Menghargai waktu, Pengelolahan gender, Religi.
CITATION STYLE
Purba, Y. D., & Purba, A. R. (2023). KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI MARTIDAH ETNIK SIMALUNGUN. Kompetensi, 16(1), 203–210. https://doi.org/10.36277/kompetensi.v16i1.168
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.